Director : John Erick Dowdle
Starring : Owen Wilson, Lake Bell, Pierce Brosnan
Owen Wilson bermain di sebuah film thriller? Tentu sesuatu yang tidak boleh dilewatkan begitu saja, Cinefellas! Kita semua sudah mempersonifikasi aktor yang berambut pirang ini sebagai salah satu komedian ternama Hollywood lewat peran-perannya yang menghibur dan kerap memancing tawa seperti di film-film Night at The Museum, Zoolander, The Internship, atau Cars. Kini, Owen akan keluar dari zona amannya yaitu dengan berakting serius demi menyelamatkan keluarga yang dicintainya di film berjudul No Escape.
Owen kali ini memerankan seorang pengusaha bernama Jack Dwyer. Jack dikisahkan membawa seluruh anggota keluarganya yang terdiri dari Annie Dwyer sang isteri, beserta dua orang puteri mereka ; Breeze, dan Lucy, untuk pindah rumah ke sebuah negara yang tak disebutkan namanya di kawasan Asia Tenggara. Pada awalnya semua berjalan dengan normal dan baik-baik saja, kecuali sedikit masalah homesick. Mereka-pun disambut dengan ramah oleh seorang pria ekspatriat Inggris bernama Hammond. Saking ramahnya, Hammond-pun tidak segan mengajak Jack dan keluarga untuk menikmati suasana agar mereka menyukai rumah barunya ini.
Namun, semua berubah ketika apa yang paling ditakuti oleh seluruh turis di dunia, dan warga negara asing manapun terjadi : kerusuhan. Sayangnya, kerusuhan yang dihadapi oleh Jack dan keluarga bukanlah keurushan biasa! Jack tiba-tiba menemukan fakta mengerikan bahwa Ia dan keluarganya terjebak di tengah-tengah kudeta kekerasan politik. Aksi kudeta pemerintah ini hampir menewaskan Jack pada awalnya. Beruntung, Jack bisa selamat dan segera memberitahu isteri dan kedua anaknya. Kini, mereka berempat yang panik harus berlari menghindar, dan juga mencari tempat yang aman dari para pemberontak yang menyerang kota tanpa ampun.
Sineas Dowdle bersaudara di set film “No Escape” photo credit : The Weinstein Company
No Escape bisa menjadi pilihan menarik untuk ditonton di bioskop nanti dikarenakan reputasi sutradaranya sendiri. John Erick Dowdle kini kembali team-up dengan saudaranya, Drew Dowdle, yang kini berposisi sebagai penulis naskah. Asal tau saja, track record mereka dalam membuat sebuah film yang menceritakan tentang karakter utama yang terperangkap dalam sikon yang amat sangat buruk patut diacungi jempol. Dowdle bersaudara meng-karantina sebuah gedung dengan wabah mematikan di film Quarantined. Kemudian mereka membuat beberapa strangers terperangkap dalam sebuah lift yang mematikan di Devil. Belum cukup? Lewat As Above So Below, mereka mengirim beberapa petualang menuju kuburan mereka sendiri yang terletak persis di bawah kota Paris. Then, No Escape seems very make sense.
Meskipun dibombardir kritik yang melabeli film ini sebagai bentuk rasisme, sang sutradara membela diri. Kepada majalah Yes Magazine, John mengatakan bahwa memang inspirasinya untuk membuat No Escape datang saat dirinya sedang berkunjung ke Thailand. “Saya bersama ayah sedang pergi kesana, dan di saat yang sama terjadi kerusuhan. Saat itu saya mulai berpikir pada diri sendiri, bagaimana jika kamu membawa anakmu saat ini? Bagaimana jika sesuatu yang benar-benar buruk terjadi? Untungnya itu hanya kerusuhan kecil, tapi bagaimana jika yang terjadi tidak seperti itu?” Paparnya. Lebih jauh, Drew Dowdle memberikan alasan tersendiri untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai latar tempat film mereka. “Kami ( orang Amerika ) menganggap bahwa kita memiliki sebuah hubungan yang baik, namun kebanyakan dari kami belum mengetahui keadaan yang sebenarnya” ungkap Drew. Namun yah, nasi sudah menjadi bubur, bro! Walau mereka berkelit, film yang akhirnya diboikot di Kamboja ini seakan kembali menunjukkan bahwa Hollywood dengan film-filmnya kerap memojokkan wilayah Asia Tenggara sebagai wilayah yang asing, dan cenderung kurang aman. Contoh film lainnya adalah film Leonardo DiCaprio yang berjudul The Beach ( 2000 ), dan The Hangover 2 yang lucu namun juga terkesan biadab. 😀
Oke, terlepas dari itu semua, No Escape sejauh ini menawarkan apa yang kita cari dari sebuah film drama-thriller. Penampilan Owen Wilson, dan Lake Bell sebagai sepasang suami isteri yang panik dan memiliki tanggungan dua orang puteri terlihat sangat baik dan membuat kita merasa prihatin. Begitu juga dengan ke-chaos-an yang ditampilkan oleh film ini terlihat tidak setengah-setengah dan tentunya bisa membuat kita tidak nyaman selama berada di kursi bisokp. Film ini berhasil membangun tensi yang semakin kesini semakin meninggi, dan itulah yang memang kita inginkan. Untung saja seluruh bintang dan kru film ini masih diberikan keselamatan karena ternyata dua minggu setelah syuting, Thailand benar-benar diguncang kudeta.
@adam_sarga
cinemania 